Emperor Majapahit Ke Demak

    Emperor Majapahit Ke Demak
    Emperor Majapahit Ke Demak

    Catatan sejarah oleh: KP. Norman Hadinegoro.
    Dari Berbagai Sumber
    Jakarta, Maret 2023

     
    Majapahit adalah sebuah Kerajaan besar. Sebuah Emperor. Yang wilayahnya  membentang dari ujung utara pulau Sumatera, sampai Papua. Bahkan,  Malaka yang sekarang dikenal dengan nama Malaysia, termasuk wilayah  kerajaan Majapahit. 

    Majapahit berdiri pada tahun 1293 Masehi. 
     Didirikan oleh Raden Wijaya yang lantas setelah dikukuhkan sebagai Raja  beliau bergelar Shrii Kertarajasha Jayawardhana. Eksistensi Majapahit  sangat disegani diseluruh dunia. Diwilayah Asia, hanya Majapahit yang  ditakuti oleh Kekaisaran Tiongkok China. 

    Di Asia ini, pada abad XIII,  hanya ada dua Kerajaan besar, Tiongkok dan Majapahit.

    Lambang  Negara Majapahit adalah Surya. Benderanya berwarna Merah dan Putih.  Melambangkan darah putih dari ayah dan darah merah dari ibu. Lambang  nasionalisme sejati. Lambang kecintaan pada bhumi pertiwi. Karma Bhumi.  Dan pada jamannya, bangsa kita pernah menjadi Negara adikuasa,  superpower, layaknya Amerika dan Inggris sekarang. 
    Pusat pemerintahan  ada di Trowulan, sekarang didaerah Mojokerto, Jawa Timur. Pelabuhan  iInternasional-nya waktu itu adalah Gresik.

    Agama resmi Negara  adalah Hindhu aliran Shiwa dan Buddha. Dua agama besar ini dikukuhkan  sebagai agama resmi Negara. Sehingga kemudian muncul istilah agama Shiva  Buddha. 

    Nama Majapahit sendiri diambil dari nama pohon kesayangan Deva  Shiva, Avatara Brahman, yaitu pohon Bilva atau Vilva. Di Jawa pohon ini  terkenal dengan nama pohon Maja, dan rasanya memang pahit. Maja yang  pahit ini adalah pohon suci bagi penganut agama Shiva, dan nama dari  pohon suci ini dijadikan nama kebesaran dari sebuah Emperor di Jawa.  Dalam bahasa sanskerta, Majapahit juga dikenal dengan nama Vilvatikta  (Wilwatikta. Vilva: Pohon Maja, Tikta : Pahit ). Sehingga, selain  Majapahit ( baca : Mojopait) orang Jawa juga mengenal Kerajaan besar ini  dengan nama Wilwatikta (Wilwotikto).

    Kebesaran Majapahit  mencapai puncaknya pada jaman pemerintahan Ratu Tribhuwanatunggadewi Jayawishnuwardhani (1328-1350 M). Dan mencapai jaman keemasan pada masa  pemerintahan Prabhu Hayam Wuruk (1350-1389 M) dengan Mahapatih Gajah  Mada-nya yang kesohor dipelosok Nusantara itu. Pada masa itu kemakmuran  benar-benar dirasakan seluruh rakyat Nusantara.

    Benar-benar jaman yang  gilang gemilang!
    Stabilitas Majapahit sempat koyak akibat perang  saudara selama lima tahun yang terkenal dengan nama Perang Pare-greg  (1401-1406 M). Peperangan ini terjadi karena Kadipaten Blambangan hendak  melepaskan diri dari pusat Pemerintahan.

    Blambangan yang diperintah  oleh Bhre Wirabhumi berhasil ditaklukkan oleh seorang ksatria berdarah  Blambangan sendiri yang membelot ke Majapahit, yaitu Raden Gajah. (  Kisah ini terkenal didalam masyarakat Jawa dalam cerita rakyat  pemberontakan Adipati Blambangan Kebo Marcuet. Kebo = Bangsawan, Marcuet  = Kecewa. Kebo Marcuet berhasil ditaklukkan oleh Jaka Umbaran. Jaka =  Perjaka, Umbaran = Pengembara. Dan Jaka Umbaran setelah berhasil  menaklukkan Adipati Kebo Marcuet, dikukuhkan sebagai Adipati Blambangan  dengan nama Minak Jingga. Minak = Bangsawan, Jingga = Penuh Keinginan.  Adipati Kebo Marcuet inilah Bhre Wirabhumi, dan Minak Jingga tak lain  adalah Raden Gajah, keponakan Bhre Wirabhumi sendiri.)
    Namun,  sepeninggal Prabhu Wikramawardhana, ketika tahta Majapahit dilimpahkan  kepada Ratu Suhita, Malahan Raden Gajah yang kini hendak melepaskan diri  dari pusat pemerintahan karena merasa diingkari janjinya. Dan tampillah  Raden Paramesywara, yang berhasil memadamkan pemberontakan Raden Gajah.  Pada akhirnya, Raden Paramesywara diangkat sebagai suami oleh Ratu  Suhita. (Dalam cerita rakyat, inilah kisah Damar Wulan. 

    Ratu Suhita tak  lain adalah Kencana Wungu. Kencana = Mutiara, Wungu = Pucat pasi,  ketakutan. Dan Raden Paramesywara adalah Damar Wulan. Damar = Pelita,  Wulan = Sang Rembulan).

    Aa Ruslan Sutisna

    Aa Ruslan Sutisna

    Artikel Sebelumnya

    Serma Awaludin Berikan Bingkisan Kepada...

    Artikel Berikutnya

    Perunusa Angkat Bicara Terkait Transaksi...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Kodim 1710/Mimika Buka Perkemahan Wira Karya Pramuka Saka Wira Kartika TA 2024
    Panglima TNI Paparkan Kesiapan Dalam Mendukung Pilkada Serentak dan Pencapaian Asta Cita
    Bhabinkamtibmas Polsek Ciemas Polres Sukabumi Giatkan Sambang Warga di Desa Ciwaru untuk Ciptakan Keamanan dan Ketertiban
    Pantauan Liputan Media dalam 1 Bulan Terhadap 18 Anggota Dewan Asal Sumatera Barat atau 'Parle 18'
    Bhabinkamtibmas Polsek Ciemas Polres Sukabumi Gelar Patroli Dialogis di Desa Mandrajaya, Sosialisasikan Keamanan dan Kamtibmas

    Tags