Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebutkan kekuasan tidak boleh untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan rakyat. Hal itu ia sampaikan dalam Konsolidasi Kader Partai Gerindra Jakarta Barat di Lapangan Bola Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan Konsolidasi Kader di Stadion Pakansari, Cibinong Kabupaten Bogor, Minggu (18/6/2023).
Prabowo Subianto dalam arahannya mengapresiasi kinerja kader Gerindra di semua wilayah termasuk konsolidasi di Jakarta Barat dan Kabupaten Bogor.
"Saya ucapkan selamat atas kerja keras panitia, para pimpinan kecamatan, kabupaten, kotamadya, yang telah berhasil menyelenggarakan acara ini. Saya memahami saudara-saudara datang dari tempat yang jauh" kata Prabowo.
Prabowo juga menambahkan pada semua kader untuk berani berpolitik. Namun dia mengingatkan agar politik bertujuan untuk kepentingan dan kekuasaan rakyat Indonesia
"Politik itu juga proses mengatur kekuasaan dan kekuasaan itu harus diatur agar kekuasaan digunakan untuk kepentingan seluruh rakyat kita seluruh rakyat Indonesia, " ujarnya.
Bagi Prabowo kekuasaan harus mengatur mengelola sumber daya, mengelola kekayaan bangsa Indonesia, dan kekuasaan harus kekuasaan yang selalu setia kepada cita-cita bangsa.
Lebih lanjut, Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu mengatakan kekuasaan tidak boleh dimiliki untuk kepentingan pribadi maupun segelintir golongan.
"Kekuasaan tidak boleh untuk kepentingan pribadi, kepentingan golongan atau kepentingan segelintir orang" tandas dia.
Dirinya juga meminta setiap kadernya bisa meyakinkan minimal 30 orang untuk memilih Gerindra.
Dirinya pun menyebut bila para kader bisa yakinkan 30 orang, maka Gerindra akan dapat kepercayaan rakyat. Untuk itu, dirinya meminta para kader yang ada untuk bekerja keras
Kalau masing-masing kader yakinkan 30 orang insyaAllah kita akan mendapat kepercayaan dari seluruh rakyat Indonesia, " sebutnya.
"Kita akan bekerja keras. Saya minta saudara turun ke rakyat, yakinkan rakyat, saudara-saudara harus bisa meyakinkan masing-masing minimal 30 orang. sampai Februari, yakinkan 30 orang, " kata Prabowo
Selanjutnya, Pada acara konsolidasi kader Partai Gerindra Kabupaten Bogor, mantan politisi Golkar yang kini bergabung dengan Gerindra, Dedi Mulyadi memuji sikap kesatria Prabowo Subianto.
Dedi Mulyadi menyebutkan sikap kesatria Prabowo Subianto itu terlihat dari sikap rela berkorban, penyayang, dan setia.
"Beberapa sikap kesatria Prabowo Subianto itu rela berkorban. Hal itu terlihat saat puluhan tahun berbakti sebagai prajurit TNI, " kata Dedi Mulyadi dalam sambutannya.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies dan Fenomena Capres 2024
|
Dedi Mulyadi menuturkan tidak ada pemimpin seperti Prabowo Subianto yang penyayang seperti dirinya, seperti makan sambil nyuapin kucing.
"Kucing, kuda, ular dan bahkan semut pun ia perhatikan saat melangkah agar tak terinjak. Kalau hewan saja dilindungi, apalagi manusia di Indonesia, " jelasnya
"Ia ikhlas dalam menyayangi hewan dan manusia, itu bisa dilihat karena tidak pernah memposting kebaikannya di sosial media. Negara ini butuh orang ikhlas dan tugas kita sebagai kader untuk mempromosikan kebaikan beliau agar tidak kalah sama yang rajin pencitraan di sosial media (Sosmed), " tuturnya.
Dedi Mulyadi menjelaskan, kelebihan sikap kesatria Prabowo Subianto yang tak banyak kita miliki ialah kesetiaan. Cintanya Prabowo Subianto hanyalah satu selama hidupnya.
"Pasca perceraian yang tak ia kehendaki, kesendirian Prabowo Subianto adalah kesetiaan dan ia memilih hidup sendiri karena cinta. Seorang ksatria sejati dalam sejarah kisah mahabarata, ia lebih memilih bertapa untuk membangun kebaikan dan masa depan Indonesia agar menjadi negara maju, " jelasnya