Gegerbitung — bertempat di aula kantor Kecamatan Gegerbitung, telah dilaksanakan rapat koordinasi rencana simulasi tanggap bencana dengan tema "Masyarakat Tanggap Bencana Berbasis Internet". Rapat ini dimulai pukul 09.30 WIB dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Camat Gegerbitung, Kapolsek Gegerbitung, Danposramil Gegerbitung, Kepala Puskesmas Gegerbitung, Kasubag TU UPTD Dalduk Gegerbitung, Ketua PMI Kecamatan Gegerbitung, serta para Kepala Desa, BPBD Kecamatan Gegerbitung, Ibu PKK, kader Posyandu, dan tokoh masyarakat.
Rapat koordinasi ini membahas rencana simulasi tanggap bencana sebagai langkah kesiapan dalam menghadapi potensi bencana alam. Fokus utama adalah penggunaan alat penyedia jaringan internet sebagai sarana komunikasi untuk deteksi dini bencana. Pemasangan alat ini dilakukan di wilayah Desa Ciengang, khususnya di area rawan bencana seperti Kp. Suradita, yang terkenal dengan potensi longsor atau pergerakan tanah. Saat ini, telah terpasang 3 alat penyedia jaringan internet dengan titik lokasi berbeda, dan rencana untuk menambah menjadi 5 unit guna mendukung komunikasi dan deteksi dini yang lebih efektif.
Simulasi tanggap bencana ini direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 4 September 2024 di Desa Ciengang. Struktur organisasi simulasi melibatkan Muspika Kecamatan Gegerbitung sebagai penanggung jawab, dengan posko-posko yang terdiri dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, koordinator evakuasi, logistik, kesehatan, dan media centre. Program ini digagas oleh PMI (Palang Merah Indonesia) dan Atma Connect Indonesia, yang sebelumnya juga telah mengadakan rapat koordinasi di kantor PMI Kabupaten Sukabumi.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh sekitar 30 orang dan berlangsung dengan aman dan kondusif, berakhir pada pukul 10.40 WIB. Seluruh peserta berharap bahwa dengan adanya alat penyedia jaringan internet, komunikasi terkait deteksi dini bencana akan semakin lancar, dan program ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang untuk penanggulangan bencana alam.